Why Am I Pooping So Much?

Suit Coat Close upEverybody poops-it’s a simple fact of life. You also probably have some type of pooping routine. Maybe you usually go right when you get up or an hour after you have coffee in the morning, or you regularly take a mid-afternoon poo. So it’s completely understandable that you’d get a bit confused if you start pooping so much more than normal. While going number-two more than usual can be a sign that something is off, it’s not usually a reason for an otherwise healthy young women to freak out, says Kyle Staller, MD, a gastroenterologist at Massachusetts General Hospital. Dr. Staller. This is especially true if you have a change for a few days and then it goes back to normal. Okay, but how many times is it normal to poop per day? It really varies from person to person, says Scharles Konadu, MD, a gastroenterologist at Huguley Medical Associates in Texas. In general, if the amount you’re pooping isn’t causing any discomfort, you’re probably fine, says Dr.

Tapi karena rakyat Aceh sudah dilengkapi persenjataan lengkap dengan mudah mengalahkan Belanda. Jendral Jakob pun terbunuh. Dari kekalahan itu, Belanda memutuskan mengirim mata-mata, dan mengetahui rencana umar yang akan menyerang meulaboh 11 Februari 1899. Akibat rencana tersebut diketahui Teuku Umar tertembak dan wafat. Hal ini tentu membuat Cut Nyak Dien Sedih tapi beliau berusaha tegar dan tetap melakukan perlawanan terhadap Belanda. Meski usianya yang tak lagi muda matanya pun sudah rabun, beliau tetap menyerang pasukan Belanda. Namun pada akhirnya pasukan Belanda yang didukung kekuatan dan senjata lengkap, menangkap Cut Nyak Dien. Cut Gambang berhasil kabur lari ke hutan. Gubernur Aceh Ali Hasan mengajukan pemberian gelar Pahlawan untuk Cut Nyak Dien Attas jasa-jasanya melawan Belanda. Sesudah beliau tertangkap Belanda mengirim Cut Nyak Dien lalu mengasingkan ke Sumedang, Jawa Barat. Cut Nyak Dien meninggal di Sumedang tanggal 6 November 1908 disebabkan faktor usia. Tahun 1959 baru ditemukan makamnya. Di dalam tahanan beliau dijuluki dengan Ibu Perbu, karena diangap memiliki pemahaman agama yang mumpuni.

Sebagai Presiden Indonesia terpilih, Jokowi menegaskan sikap politiknya untuk memimpin Indonesia dengan kekayaan manusia, budaya, dan pluralitasnya supaya tidak kehilangan arah dalam mengejawantahkan isi UUD 1945 dan makna Pancasila. Sikap ini menurutnya juga dipandang perlu diimplementasikan oleh setiap pemimpin pada semua level pemerintahan baik kota hingga skala nasional. Jokowi memilih memaknai lewat ajaran trisakti Bung Karno yakni berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian nasional di bidang kebudayaan. Kebetulan di majalah yang sama pula, Basuki Tjahaja Purnama, atau akrab dengan panggilan Ahok pernah terpilih juga dalam “10 Tokoh 2006” atas jasanya memperbaiki layanan kesehatan dan pendidikan di Belitung Timur. Ia juga mendapat penghargaan internasional dari Kemitraan Pemerintahan Lokal Demokratis Asia Tenggara (Delgosea) ini atas keberhasilan Solo melakukan relokasi yang manusiawi dan pemberdayaan pedagang kaki lima. Pada tanggal 12 Agustus 2011, ia juga mendapat penghargaan Bintang Jasa Utama untuk prestasinya sebagai kepala daerah mengabdikan diri kepada rakyat. Bintang Jasa Utama ini adalah penghargaan tertinggi yang diberikan kepada warga negara sipil.

Pada tahun 1926, ia menjadi pimpinan Perhimpunan Indonesia. Sebagai akibatnya, ia terlambat menyelesaikan studi. Di bawah kepemimpinannya, PI mendapatkan perubahan. Perhimpunan ini lebih banyak memperhatikan perkembangan pergerakan di Indonesia dengan memberikan banyak komentar, dan banyak ulasan di media massa di Indonesia. Setahun kemudian, ia seharusnya sudah berhenti dari jabatan ketua, namun ia dipilih kembali hingga tahun 1930. Pada Desember 1926, Semaun dari PKI datang kepada Hatta untuk menawarkan pimpinan pergerakan nasional secara umum kepada PI, selain itu dia dan Semaun membuat suatu perjanjian bernama “Konvensi Semaun-Hatta”. Inilah yang dijadikan alasan Pemerintah Belanda ingin menangkap Hatta. Waktu itu, Hatta belum meyetujui paham komunis. Stalin membatalkan keinginan Semaun, sehingga hubungan Hatta dengan komunisme mulai memburuk. Sikap Hatta ini ditentang oleh anggota PI yang sudah dikuasai komunis. Pada tahun 1927, ia mengikuti sidang “Liga Menentang Imperialisme, Penindasan Kolonial dan untuk Kemerdekaan Nasional” di Frankfurt.Dalam sidang ini, pihak komunis dan utusan dari Rusia nampak ingin menguasai sidang ini, sehingga Hatta tidak bisa percaya terhadap komunis.